KNETUNG (SOCIAL AND PHYSICAL DISTANCING) ADAT ISTIADAT ILE APE LEMBATA


By Panca Lelaona                          

Bpk. Saba Paul. Tokoh/pemerhati adat istiadat  Ile Ape 


Sejak Covid 19 semakin membumi, begitu banyak kosa kata pun ikut membumi. Salah satunya adalah social distancing yang kemudian diganti menjadi physical distancing atau #jaga jarak anda.Dalam komunitas-komunitas adat Lamaholot dikenal juga konsep 'Knetung' yakni pemutusan hubungan temporer baik secara sosial maupun fisik. 'Knetung' ini dapat terjadi antara kampung/suku/lango/rie/lake dengan kampung/suku/lango/rie/lake. Penyebab dan jenis terjadinya 'Knetung' adalah pembunuhan (mei nawa), perkara pidana/perdata (tobo tanah ledang wato) dan Sumpah Serapah (Nuhu wewa, koda pesol maring gasu, oyang hiber sorong neteng) Ketiganya berlaku prinsip 'Tekan Nong Kneteren Tenu Nong Naoten'.


Foto- Saba Paul Dokumen


(1) Knetung Mei nawa ini melibatkan tidak saja para perencana, pelaku , yang tahu walaupun tidak turut serta secara langsung (ilok gresep). 'Knetung' karena mei nawa menimbulkan larangan antara para pihak yakni tidak boleh makan minum bersama, tidak boleh saling menikahi. Apabila terjadi pelanggaran akan berakibat fatal yakni kematian yang berturut antara para pihak. Untuk mendamaikan para pihak maka dilaksanakan ritual Mei Nawa. Mei nawa dalam komunitas-komunitas adat di Tolok Ile Alen Gole dilakukan oleh Suku Lango Belen Lewo Kakan Lamawara.

(2) Knetung Tobo Tana Ledang Wato. Knetung ini terjadi karena adanya persoalan pidana/perdata yang proses penyelesainnya damainya di ruang publik mulai dari tingkatan terendah RT/RW, Dusun, Desa (non litigasi) hingga ke aparat penegai hukum (litigasi). Persoalan pidana antara lain penghinaan, pemfitmaan, perzinahan sedangkan persoalan perdata antara lain warisan tanah, benda adat, hak kesulungan (primogenitur). Knetung jenis ini diakhiri dengan ritual Tapang Holoy Hoding Bokel. Ritual ini dilaksanakan oleh orang yang secara suku mempunyai tupoksi tersebut dan atau yang sudah berpengalaman.

(3) Knetung Sumpah Serapah atau Nuhu wewa, koda pesol maring gasuk, oyang hiber sorong neng Knetung ini terjadi kekecewaan para pihak. Knetung ini untuk membuktikan siapa yang sesungguhnya pemilik sebuah kebenaran. Biasanya dilakukan pada ruang dan atau suasana privat yakni di pintu besar rumah, tiang kanan rumah tinggal sendiri, rumah induk dan rumah adat, tempat keramat. Knentung ini berlaku prinsip 'Geter Murekan Dahang Nalan mencari kebenaran dan kesalahan para pihak. Inilah hakim yang paling adil bebas campur tangan. Tidak ada jaminan pihak yang bersumpah serapalah yang benar. Akibat yang akan menimpah pihak yang salah adalah sakit yang berkepanjangan dan kematian. Upaya yang dilakukan untuk mengakhirinya secara damai adalah ritual Tewu Hode Alang Kiring. Ritual ini dilaksanakan oleh orang/suku yang mempunyai tupoksi tersebut atau orang yang mempunyai 'panggilan khusus.
----
Salam Jaga jarak
Selamat membaca dengan Kritis: konfirmatif dan afitmatif
---
John Mamun Sabaleku

Komentar